Selasa, 06 September 2016

My Story #1

Hey dude, 

Kali ini saya mau share tentang kehidupan saya yang tiada henti saya untuk bersyukur.

ketika saya lahir di dunia ini, saya dinamakan Riyaldo Rio Parakasi. pada waktu saya sd, saya adalah pribadi yang sering sakit sakitan dan sering menangis. Dahulu saya sering dibully (pasti tau lah ya arti bully). sehingga saya mengurungkan niat saya untuk memiliki teman saat sd. Untuk keseharian nya saya hanya bermain dengan sepupu dan saudara. 

lalu tidak kerasa saya sudah menginjak kelas smp, dan hal yang sama terjadi kembali, saya tidak pernah memiliki teman di smp. (tear). Dan akhirnya guru guru lah yang selalu menemani saya, Ketika saya smp, saya masih saja mengurungkan diri.

nah, ketika saya meranjak ke smk, saya pun tetap dibully juga dan akhirnya saya tidak memiliki teman juga. Namun saya percaya, Tuhan akan sediakan yang terbaik dalam hidup saya.

Gak kerasa lagi nih dude, kalo saya sudah kuliah di salah satu universitas dijakarta. Saya kira saya akan menghadapi hal yang sama seperti waktu di sd, smp dan smk. Dan ternyata ketika saya kuliah, tetap saja saya masih dibully juga, tapi ada yang aneh ketika saya berkuliah..


>>>BOOM<<<

ada seseorang perempuan yang mau membantu, menyemangati dan menguatkan saya,dan akhirnya saya merasakan sesuatu yang asing yaitu saya merasa aneh kepada seorang perempuan itu.

Dan inilah yang membuat cerita ini menarik,

Dulu saya selalu sendiri, tidak memiliki bakat maupun hoby, tidak memiliki ketertarikan akan apapun, seperti no life, dan perempuan ini membawakan itu semua.

Ketika dia menyarankan untuk belajar bermain musik, saat itu juga saya belajar dan mencari cari informasi untuk mempelajari musik, 

ketika dia menyarankan saya untuk belajar bela diri, saat itu juga saya belajar dan mencari cari informasi tentang bela diri, 

ketika dia menyarankan saya untuk mengambil bagian dalam sebuah organisasi, saat itu juga saya mau ikut ambil bagian dalam organisasi itu, 

Saat saya mengetahui dia tidak bisa memasak, saat itu juga saya belajar memasak dan membuat kue (setidaknya bisa meskipun kurang enak), 

Ketika saya tidak mengerti pribadi atau sifat seseorang, saat itu juga saya belajar untuk memahami sifat karakter seseorang yang berbeda beda itu, dan belajar bagaimana cara menanggapinya, 

Ketika saya salah dalam berkata kata, dia selalu menegur ku dan memberi arahan kearah yang lebih baik lagi, (lebih bijaksana) 

ketika saya mendapat musibah, saya bersyukur kalau saat itu dia juga mau memberi saya hiburan dan akhirnya bebanku pun merasa lebih ringan. 

ketika dia ulang tahun, saya ingin memberikan sesuatu hal yang tidak pernah saya mengetahui nya, dan akhirnya saya belajar video editing (stop motion).

Ketika saya lalai, dia langsung berinisiatif untuk menyelesaikan nya tanpa memberitahu saya.

Dan ketika saya melihat diri saya di kaca, saya melihat dia berada dalam diri saya, dan saat itu juga, saya meyakinkan diri saya bahwa saya mencintai dia, dimana dia memberi begitu banyak warna dalam hidup saya, 

But ... saya melakukan kesalahan yang fatal

Saya hanya belajar menjadi yang terbaik untuk dia, tapi melupakan untuk menjadi memberi rasa nyaman kepada dia.

dan sekarang kita seperti orang yang tidak saling mengenal satu sama lain.

"Thanks God, let me say to her, you're my precious in my heart."



0 komentar:

Posting Komentar